Tes kolesterol darah adalah tes yang dilakukan mengukur kadar zat lemak yang disebut lipid dalam darah. Tes ini biasanya disebut juga
profil lipid atau
panel lipid, yang meliputi kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida.
Berbeda dengan tes lain,
Tes Kolesterol Darah
tidak dilakukan untuk mendiagnosis atau memantau penyakit tetapi lebih
ditujukan untuk memantau resiko terhadap penyakit kardiovaskuler. Kadar
kolesterol tinggi bukan berarti Anda memiliki penyakit tertentu,
tetapi mengindikasikan bahwa Anda berisiko lebih tinggi terhadap
penyakit-penyakit kardiovaskuler. Tingkat kolesterol yang tinggi
berisiko terjadinya penyempitan atau penyumbatan arteri di seluruh
tubuh Anda sehingga memicu penyakit jantung, stoke dan penyakit arteri
perifer.
Tes kolesterol darah adalah bagian dari upaya untuk mencegah masalah-masalah tersebut.
Kapan tes kolesterol dilakukan?
Bila Anda adalah orang dewasa sehat tanpa faktor risiko penyakit jantung lainnya, Anda disarankan untuk mengambil tes kolesterol
minimal sekali setiap lima tahun. Anda boleh mengambil hanya tes kolesterol total saja, bukan profil lipid penuh. Namun, jika hasil tes kolesterol total Anda tinggi, Anda mungkin perlu menindaklanjuti dengan profil lipid penuh untuk mengetahui kadar HDL, LDL atau trigliserida Anda. Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung dan tingkat kolesterol tinggi di masa lalu atau memiliki faktor risiko penyakit jantung yang lain, Anda perlu
tes yang lebih sering dan mengambil profil lipid penuh. Faktor risiko penyakit jantung
yang lain termasuk:
- Merokok
- Umur (laki-laki: 45 tahun ke atas, wanita: 55 tahun ke atas)
- Riwayat keluarga penyakit jantung prematur (penyakit jantung di bawah usia 55 pada laki-laki atau di bawah usia 65 pada perempuan)
- Hipertensi
- Diabetes mellitus
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
Profil lipid juga dapat diambil secara berkala untuk menilai keberhasilan penurunan lipid oleh perubahan gaya hidup atau pengobatan.
Tes kolesterol harus dilakukan
ketika Anda sehat. Ketika Anda baru saja terkena serangan jantung, memiliki penyakit berat seperti kanker atau infeksi kronis, setelah menjalani pembedahan atau mengalami kecelakaan serius, kolesterol darah Anda mungkin rendah. Anda harus menunggu minimal 6 minggu setelah sakit apapun untuk mendapatkan pengukuran kolesterol yang tepat. Kolesterol juga tinggi untuk sementara pada saat kehamilan. Perempuan harus menunggu setidaknya enam minggu setelah bayi lahir untuk mendapatkan pengukuran kolesterol.
Bagaimana tes kolesterol dilakukan?
Sebelum pengambilan sampel darah, Anda akan diminta untuk berpuasa selama sekitar 10-12 jam, namun tidak lebih dari 16 jam. Karena alasan ini, tes kolesterol biasanya dilakukan di pagi hari setelah berpuasa semalam. Selama berpuasa, Anda boleh minum air dan mungkin juga mengambil obat-obatan biasa (bukan obat yang dapat meningkatkan kadar kolesterol seperti steroid anabolik,
beta blocker, epinefrin, kontrasepsi oral, dan vitamin D). Jika Anda memiliki diabetes, Anda perlu mendapatkan saran dokter sebelum berpuasa.
Sampel darah diambil dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah di lengan. Hasilnya kemudian dikirim ke laboratorium untuk analisis. Bila menggunakan alat pengukur kolesterol portabel, sampel darah cukup diambil dengan menusuk kulit di ujung jari. Pengukuran kolesterol di laboratorium biasanya memberikan
hasil yang lebih akurat daripada dengan alat portabel.
Interpretasi hasil tes
Dokter akan menginterpretasikan hasil tes kolesterol Anda dengan mempertimbangkan faktor-faktor risiko lain yang khas pada Anda. Dengan demikian, interpretasinya
bisa berbeda pada setiap orang. Secara umum, kolesterol dianggap normal bila masih di bawah 200 mg / dL, berisiko moderat bila 200 – 239 mg/ dL, dan berisiko tinggi bila 240 mg/ dL atau lebih.
Kadar kolesterol berfluktuasi dari waktu ke waktu. Hasil pengukuran kolesterol satu kali belum tentu mencerminkan tingkat kolesterol rata-rata yang sebenarnya. Oleh karena itu, dokter mungkin perlu mendapatkan dua kali pengukuran yang berselang beberapa minggu atau bulan untuk memastikan tingkat kolesterol Anda yang sebenarnya, terutama bila total kolesterol Anda di atas 240 mg/ dL.
Kolesterol tinggi juga dapat merupakan
kondisi sekunder yang disebabkan oleh gagal ginjal, sindrom nefrotik, penyakit hati kronis atau penyakit saluran empedu. Jika dokter Anda mencurigai ada gangguan lain yang menyebabkan kadar kolesterol abnormal, dia mungkin akan menyarankan tes lanjutan untuk menyelidikinya. Dokter baru bisa memutuskan apa yang harus dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai faktor.
Tindak lanjut
Bagi Anda yang memiliki kolesterol tinggi, terapkan
langkah-langkah perubahan gaya hidup untuk menurunkannya. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk menurunkan kolesterol, obat-obatan sering diresepkan oleh dokter. Obat-obatan ini biasanya secara khusus bertujuan untuk menurunkan LDL (kolesterol jahat). Obat
penurun kolesterol yang paling banyak digunakan adalah
obat golongan statin (simvastatin, pravastatin, lovastatin, dll), namun obat lain juga mungkin diresepkan. Dokter akan mempertimbangkan situasi spesifik Anda sebelum memberikan obat yang tepat.
Tetapi hati2 dengan obat2an jenis STATIN..!
Cara aman menurunkan kolesterol, Silakan cek DISINI !
Sumber:
Tes Kolesterol Darah
Baca Juga :
Cholestimax untuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah