Antioksidan, Apa Itu?
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjMG5E-t8hNmwDekXWjLHBWh6W5qRUMTZhh9qAYq7NMXiduRd92RCVtAy0HnUiEnzqzl6iE6GmDhdqV0TV8ljJX0G_QFOA7PEihWVPIzkLoBx50lHN-tr7rBRECbuAIYvEwsqYk-ZshAI/s320/antioksidan_1.jpg)
Antioksidan secara nyata mampu memperlambat atau menghambat proses oksidasi akibat radikal bebas yang ada di dalam tubuh kita. Antioksidan juga didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya.
Radikal bebas adalah senyawa yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi. Protein lipida dan DNA dari sel manusia yang sehat merupakan sumber pasangan elektron yang baik. Kondisi oksidasi dapat menyebabkan kerusakan protein dan DNA, kanker, penuaan, dan penyakit lainnya. Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik. Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat di alam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas.
Berdasarkan asalnya, antioksidan terdiri atas antioksigen yang berasal dari dalam tubuh (endogen) dan dari luar tubuh (eksogen). Adakalanya sistem antioksidan endogen tidak cukup mampu mengatasi stres oksidatif yang berlebihan. Stres oksidatif merupakan keadaan saat mekanisme antioksidan tidak cukup untuk memecah spesi oksigen reaktif. Oleh karena itu, diperlukan antioksidan dari luar (eksogen) untuk mengatasinya.
Antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan, antara lain Vitamin A, C, E, karotenoid dan selenium.
0 komentar:
Posting Komentar